ada hal menarik yg kuperoleh pada saat saya dan temen2 (well, they're not my friends anyway, lebih tepatnya para atasan saya - coz i'm juz a small fish) pergi ke pulau di belakang pabrik penghasil pupuk terbesar di negriku.its name is pulau Gusung which i don't know the meaning of the name, exactly. pulau gusung is a small island consisting less than 20 houses (mostly built on the sea), one elementary school building and one little mosque.so, u can guess the numbers of its people (say: 1 rumah terdiri dari 3 mpe 4 orang). kecil kan??? melihat kondisi mereka dengan mata kepala sendiri secara langsung, dengan segala fasilitas dan kenyamanan - yang menurut saya sangat minim, saya ngerasa that i'm blessed of His mercy, that i'm one of thousand, millons of people living on earth with fortune and good life.tapi kok yo kadang, sering malah, saya masih aja complain and keep complaining. bersyukur....bersyukur....
tapi ada hal lain yang bikin saya seneng dengan mereka yang tinggal disana. kepolosannya, keramahtamahannya, humble-nya, yang mungkin klo saya balik lagi ke komunitas saya, agak2 susahhhh nemuinnya.anak-anak tetep bisa sekolah, dan yang paling penting, tetep bisa bermain dengan teman sebayanya, dengan alamnya, tanpa harus mikir: 'eh ntar jam 2 aku harus les bahasa inggris, trus jam 4 bimbel matematika.' pulangnya jam 6 trus abis itu belajar.trus... kapan mainnya???????huh...... i promise to my self, kira2 begini bisikku dalam hati: "besok klo aku punya anak, aku akan kasih space for them to have fun with their world, tanpa harus dibebani dengan segala macam tetek bengek yang memaksa otak mereka bekerja extra keras, di usai yang masih muda." semoga bisa.
but then, saya berpikir lagi: besok tantangan jaman makin keras, so ortu harus bekali anak dgn segala persenjataan lengkap untuk menghadapinya.
lho??mikirnya kok sejauh itu... too futuristic.... wong kawin aja belum kok mikir anak.....
tapi ada hal lain yang bikin saya seneng dengan mereka yang tinggal disana. kepolosannya, keramahtamahannya, humble-nya, yang mungkin klo saya balik lagi ke komunitas saya, agak2 susahhhh nemuinnya.anak-anak tetep bisa sekolah, dan yang paling penting, tetep bisa bermain dengan teman sebayanya, dengan alamnya, tanpa harus mikir: 'eh ntar jam 2 aku harus les bahasa inggris, trus jam 4 bimbel matematika.' pulangnya jam 6 trus abis itu belajar.trus... kapan mainnya???????huh...... i promise to my self, kira2 begini bisikku dalam hati: "besok klo aku punya anak, aku akan kasih space for them to have fun with their world, tanpa harus dibebani dengan segala macam tetek bengek yang memaksa otak mereka bekerja extra keras, di usai yang masih muda." semoga bisa.
but then, saya berpikir lagi: besok tantangan jaman makin keras, so ortu harus bekali anak dgn segala persenjataan lengkap untuk menghadapinya.
lho??mikirnya kok sejauh itu... too futuristic.... wong kawin aja belum kok mikir anak.....

No comments:
Post a Comment